PUISI ANEKDOT PENDIDIKAN

Puisi anekdot dalam tulisan kali ini maksudnya puisi yang mengandung sindiran atau anekdot berbentuk puisi. Contoh puisi anekdot dalam tulisan ini bertema tentang pendidikan di Indonesia. Bukan rahasia lagi kalau sistem pendidikan Indonesia sering menuai kritikan. Berbagai masalah timbul dalam dunia pendidikan Indonesia. Misalnya, pemerintah sudah memberikan dana bantuan berupa BOS, tetapi siswa masih diminta untuk membayar ini itu.
Berikut ini contoh puisi yang mengandung anekdot.
Saat Ingin Belajar
Maksud hati ingin belajar
Aku malah ambil remot TV
Maksudku ingin belajar
Aku malah main HP
Bukannya fokus belajar
Aku malah buka Facebook
Betapa susahnya belajar
Menonton TV tiga jam aku kuat
Membaca sebentar aku mengantuk
Main HP berjam-jam aku sanggup
Membaca buku aku lambaikan tangan
Mengapa diriku ini?
Mengapa seakan berat lembaran buku itu?
Mengapa kemajuan teknologi membuatku malas?
Betapa sulitnya mematikan TV
Betapa sulitnya meninggalkan HP
Betapa sulitnya membuka buku
Ada yang Aneh di Sekolah
Ada yang aneh di sekolah
Murid terlambat dihukum
Guru terlambat tak dihukum
Ada yang aneh di sekolah
Katanya sekolah tidak bayar
Tapi ada uang bangunan
Ada yang aneh di sekolah
Ulangan tak pernah dapat 70
Tapi nilai rapor dapat 85
Ada yang aneh di sekolah
Guru sering telat masuk
Murid tidak paham materi
Murid disalahkan
Ada yang aneh di sekolah
Waktu ulangan siswa harus jujur
Waktu UN siswa harus ‘saling membantu’
Inikah sekolah di Indonesia?
Itulah 2 contoh puisi yang mengandung anekdot.
Kemajuan teknologi dapat membantu kita dalam belajar. Akan tetapi, kemajuan teknologi juga bisa mengakibatkan malas belajar. Seperti contoh dalam puisi pertama di atas, seorang siswa lebih memilih untuk menonton TV dan bermain HP daripada belajar. Belajar sambil meonton TV, menunggu iklan baru belajar. Bermain HP berjam-jam kuat, tapi membaca buku baru sebentar saja sudah mengantuk.
Puisi kedua berisi tentang keanehan-keanehan di sekolah. Salah satu yang sering terjadi adalah nilai rapor siswa dibuat tinggi. Nilai rapor berperan penting dalam kelulusan. Maka dari itu, tak heran jika nilai rapor siswa sekarang tinggi-tinggi demi mendongkrak nilai siswa. Dengan begitu, hal ini akan menambah kemungkinan kelulusan siswa. Belum lagi guru yang menyuruh agar para siswanya saling membantu dalam mengerjakan soal UN. Parahnya lagi, ada guru yang membocorkan soal UN kepada para muridnya.
Inilah pendidikan Indonesia. Masalah pendidikan Indonesia bukan hanya pada para pelajar saja, tetapi juga pada lembaga pendidikannya. Pemerintah harus membenahi sistem pendidikan untuk kemajuan bangsa

Komentar

Postingan Populer